JAKARTA, iNews.id - Ada 10 keistimewaan Bulan Muharram yang perlu muslim ketahui. Bulan Muharram merupakan satu dari empat bulan mulia dan ladang pahala bagi muslim. Sebab, di bulan mulia ini semua amal kebaikan pahalanya dilipatgandakan. Sebaliknya, perbuatan maksiat juga dilipatgandakan dosanya.
Tahun ini, Bulan Muharram 1445 H jatuh bertepatan pada hari Rabu, 19 Juli 2023. Peeringatan Tahun Baru Islam 1445 H tersebut juga dijadikan sebagai Hari Libur Nasional.
Imam Zarkasih dalam Bukunya Muharram Bukan Bulan Hijrahnya Nabi terbitan Rumah Fiqih menjelaskan, Bulan Muharram dijadikan awal bulan hijriah berdasarkan konsensus Khalifah Umar bin Khattab yang direkomendasikan Utsman bin Affan.
Bulan Muharram dipilih sebagai awal kalender Islam karena awal hijrahnya Nabi SAW terjadi sejak Bulan Muharram ketika para sahabat membaiat Nabi SAW. Keistimewaan Bulan Muharram ini disebutkan dalam Al Quran dn hadits Nabi.
10 Keistimewaan Bulan Muharram
1. Bulan yang Dimuliakan Allah
Keistimewaan Bulan Muharram pertama disebut bulan mulia di sisi Allah SWT.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At-Taubah: 36).
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, yang dimaksud empat bulan haram adalah bulan Dzul Qa’dah, Dzulhijjah, Muharram (tiga bulan ini berurutan), dan Rajab. Pada bulan-bulan ini, masyarakat Arab dilarang berperang karena disucikannya keempat bulan tersebut. Oleh karena itu, ia juga dinamakan Syahrullah Asham, yang artinya Bulan Allah yang Sunyi karena larangan berperang itu.
Dari Abu Bakrah radhiallahu‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
2. Bulan Muharram Disebut Syahrullah
Keistimewaan Bulan Muharram selanjutnya adalah Bulan Allah atau Syahrullah.
Az Zamakhsyari menjelaskan, "Bulan Muharram disebut syahrullah (bulan Allah), disandarkan pada lafadz jalalah 'Allah' untuk menunjukkan mulia dan agungnya bulan ini. Sebagaimana kita menyebut 'Baitullah' (rumah Allah) atau 'Ahlullah' (keluarga Allah) ketika menyebut Quraisy. Penyandaran yang khusus di sini dan tidak kita temui pada bulan-bulan lainnya, ini menunjukkan adanya keutamaan pada bulan ini."
Sedangkan Al Hafizh Abul Fadhl Al ’Iraqiy menjelaskan, Muharram disebut syahrullah karena pada bulan ini diharamkan pembunuhan dan ia merupakan bulan pertama dalam setahun.
3. Bulan Terbaik setelah Ramadhan untuk Berpuasa
Keistimewaan Bulan Muharram selanjutnya yakni bulan terbaik setelah Ramadhan untuk berpuasa. Jumhur ulama telah mengelompokkan puasa di Bulan Muharram dalam golongan puasa sunnah.
Dari Abu Hurairah radhiallahu‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim).
Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An Nawawi menyebutkan bahwa, “Hadits ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah".
4. Terdapat Hari Asyura
Keistimewaan Bulan Muharram selanjutnya terdapat Hari Asyura yang penuh dengan peristiwa dialami para nabi. Asyura berasal dari kata asyara, artinya bilangan sepuluh.
Di Hari Asyura juga sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa Asyura. Secara istilahi Puasa Asyura adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram pada Kalender Islam Hijriyah.
Keutamaan shaum tersebut sebagaimana diriwayatkan dalam hadits dari Abu Qatadah, bahwa shaum tersebut bisa menghapus dosa-dosa kita selama setahun yang telah lalu (HR Muslim 2/819).
5. Peristiwa Hijrah Nabi SAW
Bulan Muharram tidak lepas dari peristiwa hijarhnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa itu kemudian dijadikan patokan oleh Khalifah Umar ibn Khattab untuk memulai tahun hijriah dengan Bulan Muharram karena merupakan hijrahnya Nabi.
6. Bulan Kemuliaan Para Nabi
Keistimewaan bulan Muharram juga banyak terjadi peristiwa penting yang dialami para nabi. Semua peristiwa itu terjadi pada 10 Muharram yang dikenal dengan hari Asyura.
Beberapa peristiwa yang terjadi pada hari Asyura di antaranya bertobatnya Nabi Adam alaihisalam (as), berlabuhnya kapal Nabi Nuh as di Bukit Juhdi setelah enam bulan mengarungi banjir besar, diselamatkannya Nabi Yunus as dari ikan paus, Nabi Ayyub as sembuh dari penyakit yang dialaminya bertahun-tahun, serta Nabi Musa as selamat dari kejaran Fir'aun dan bala tentaranya setelah menyeberangi laut Merah.
7. Pahala Dilipatgandakan
Keistimewaan Bulan Muharram berikutnya yakni amalan-amalan kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya.
At-Thabari menyebutkan dalam tafsirnya bahwa bulan Muharram adalah bulan haram. Yaitu bulan yang dijadikan oleh Allah sebagai bulan yang suci lagi diagungkan kehormatannya. Di mana di dalamnya amalan-amalan yang baik akan dilipatgandakan pahalanya sedangkan amalan-amalan yang buruk akan dilipatgandakan dosanya.
8. Lebarannya Anak Yatim
Keistimewaan Bulan Muharram selanjutnya adalah Hari Raya-nya Anak Yatim. Di bulan haram ini tepatnya tanggal 10 Muharram atau Asyura, dianjurkan untuk menyantuni anak yatim.
Hal itu mendasarkan hadits Nabi SAW berikut: "Siapa orang yang mengusap kepala anak yatim (menyantuni/menyayangi) pada hari Asyura 10 Muharram, maka Allah akan angkat derajatnya sebanyak rambut anak yatim yang terusap oleh tangannya. (Hadits ke-212 dari Kitab Tanbih al Ghafilin).
9. Bulan Ibadah
Bulan Muharram juga bisa disebut dengan bulan ibadah karena di bulan ini dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan ibadah, seperti meluaskan sedekah dan memperbanyak puasa. Disunnahkan untuk memperbanyak puasa seperti Puasa Muharram, Puasa Tasua dan Puasa Asyura.
10. Larangan Berperang
Keistimewaan Bulan Muharram berikutnya yakni larangan berperang di bulan-bulan haram atau mulia. Larangan tersebut dikarenakan Allah SWT memuliakan empat bulan haram dan mensucikannya.
Larangan berperang di bulan-bulan haram termasuk Bulan Muharram dan dosa besar bagi yang melanggarnya..
Dalam Al Quran, Surat Al Baqarah ayat 217 Allah berfirman:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ
Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah, "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar". (QS. Al Baqarah: 217).
Demikian ulasan 10 Keistimewaan Bulan Muharram lengkap dengan hadits yang perlu muslim ketahui.
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait