BANDA ACEH, iNews.id - Sebanyak 117 kepala keluarga (KK) dengan total 412 jiwa harus mengungsi akibat banjir dan longsor di Aceh Besar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyatakan bencana yang terjadi akibat tingginya intensitas hujan.
Petugas Pusdalops BPBD Aceh Besar, Maswani, mengatakan, total 412 pengungsi berasal dari tiga kecamatan. Namun ada sejumlah warga gampong yang memilih untuk bertahan.
"Di Kecamatan Lhoong, masyarakat yang telah mengungsi baru dari Gampong Pudeng sebanyak 107 KK atau 358 jiwa, sedangkan warga Gampong Geunteut dan Krueng Kala masih bertahan di rumah masing-masing," ujar Maswani, Rabu (11/8/2021).
Maswani mengatakan, tingginya intensitas hujan sejak Selasa (10/8/2021) siang hingga tengah malam tadi telah mengakibatkan terjadinya luapan air pada Sungai Krueng Kala dan Krueng Pudeng Kecamatan Lhoong Aceh Besar. Hal ini pula yang memicu longsor di sejumlah titik.
Banjir di Kecamatan Lhoong berdampak pada tiga wilayah yakni Gampong Pudeng, Krueng Kala dan Geunteut dengan ketinggian air rata-rata 30 sampai 60 centimeter. Sedangkan longsor material tanah dan batu kecil terjadi di kawasan gunung Paro dan Kulu jalan lintas Banda Aceh-Meulaboh.
Petugas masih melakukan pembersihan material longsor dan jalan masih dapat dilalui. Sementara Kecamatan Pulau Aceh juga terjadi longsor material tanah dan batu pada dua titik di jalan lintas yang menghubungkan dua desa.
Gampong Lambaro Neujid di Kecamatan Peukan Bada mengalami banjir dengan ketinggian air 20 sampai 40 centimeter. Warga memilih untuk mengungsi.
"Beberapa masyarakat dari Gampong Lambaro Neujid ini sudah mengungsi ke balai warga di desa tersebut, sementara ini sudah 54 jiwa dari 10 KK yang mengungsi di sana," kata Maswani.
Editor : Erwin C Sihombing
Artikel Terkait