ACEH TENGGARA, iNews.id - Sebanyak 1.812 dosis vaksin Sinovac di Kabupaten Aceh Tenggara terbuang sia-sia. Diduga, vaksin itu terbuang karena tidak digunakan.
Koordinator vaksinasi massal Aceh Iman Murahman mengatakan, hal ini terjadi karena warga yang akan divaksin jumlahnya tidak sesuai dengan dosis vaksin dalam setiap vialnya.
"Vaksin yang sudah dipakai 48.703 dosis. Dosis yang tidak terpakai 1.812," kata Iman, Selasa (14/9/2021).
Iman menambahkan, Aceh mendapatkan vial vaksin untuk 10 dosis atau untuk disuntikkan ke 10 orang.
"1.812 ini berasal tadi yang satu vial vaksin untuk 10 orang. Kalau satu vial sudah dibuka, maka vaksin hanya bertahan enam jam. Tidak bisa dipakai lagi untuk besok atau lusa," kata dia.
Iman mencontohkan, saat proses Covid-19 harian sudah dijadwalkan 20 orang namun yang datang tidak mencapai 20, maka sisa vaksinnya akan dibuang.
"Jadi kami sudah jadwalkan 20 orang vaksin, tapi yang datang 16 orang. Kan itu tidak cukup satu vial karena satu vial berisi 10 dosis. Kamis harus membuka vial kedua dengan konsekuensi tersisa," kata dia..
"Empat dosis ini dibuang karena tidak ada lagi yang dijadwalkan untuk vaksinasi," katanya.
Dari vaksinasi harian itu, kata Iman, teruslah terkumpul vaksin tak terpakai sehingga sebanyak 1.812.
"Kami tidak memakai vaksin satu vial satu dosis satu orang. Sementara satu vaksin ini untuk 10 dosis untuk 10 orang," katanya.
Dia juga membantah jika kabar vaksin terbuang itu karena warga enggan divaksin.
"Tidak betul itu, warga sudah mendapat manfaat nyata dari vaksinasi," katanya.
Hingga saat ini Dinkes Aceh mencatat baru Kota Banda Aceh yang memiliki angka capaian vaksinasi tertinggi yakni 60 persen.
Sedangkan jumlah total angka capaian untuk vaksinasi seluruh Provinsi Aceh baru mencapai 20,7 persen, dari 4 juta lebih jiwa yang ditargetkan untuk mendapatkan vaksinasi.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait