ACEH TAMIANG, iNews.id - Sebanyak 1.881 hewan ternak sapi di Aceh Tamiang diserang penyakit mulut dan kuku (PMK). Sayangnya, 13 ekor dilaporkan mati.
"Datanya ada ribuan ekor sapi milik masyarakat di 10 kecamatan diserang wabah PMK. Sejauh ini menurut Safuan sudah 13 ekor sapi dilaporkan mati mengenaskan. Berdasarkan hasil uji laboratorium kematian sapi-sapi tersebut dikarenakan wabah PMK," kata Kepala Distanbunak Aceh Tamiang, Safuan, Selasa (10/5/2022).
Dia menambahkan, sapi yang terjangkit penyakit ini rata-rata mengalami gejala demam tinggi, mulut mengeluarkan air seperti bui,
"Tidak mau makan hingga kuku terkelupas," katanya.
Dia melanjutkan, sapi yang tersebar di 10 kecamatan mengalami kondisi serupa.
"Dari 12 kecamatan hanya dua kecamatan yang belum kami data yaitu Tenggulun dan Tamiang Hulu. Bisa jadi jumlah sapi yang terjangkit PMK akan bertambah," kata Safuan.
Salah seorang peternak sapi, Safruddin menuturkan sebanyak 19 ekor sapinya serentak terkena wabah PMK dengan ciri-ciri lunglai dan berjalan pincang. Awal gejala itu muncul diketahuinya menjelang lebaran Idul Fitri 1443 H.
"Sebelum lebaran kami sudah melihat ternak sapi kami mulai mengalami keanehan, mulut keluar liur banyak dan tidak doyan rumput. Kakinya tiba-tiba pincang tidak bisa bangun," kata dia.
Khawatir dengan sapi-sapi yang akan mati, Safruddin segera memanggil mantri ternak minta dilakukan penyuntikan. Saat itu kondisi lembu sudah terbaring dan kuku kakinya mau copot.
"Alhamdulillah tiga hari setelah disuntik kesehatan sapi mulai mengalami perubahan dan sudah mau makan," kata dia.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait