GAYO LUES, iNews.id - Akibat serangkaian longsor dan banjir, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, terancam terisolir. Pasalnya bencana longsor dan banjir memutus jalur penghubung antarkabupaten.
Longsor yang terjadi di Jalan Nasional misalnya, memutus jalur Gayo Lues-Aceh Tenggara selama 24 jam, pada H-4 Idul Fitri. Hingga kini material longsoran tanah berlumpur dan bongkahan masih sering turun.
"Longsor dan banjir terjadi akibat tingginya curah hujan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gayo Lues, Suhaidi, Selasa (18/5/2021).
BPBD bersama instansi terkait masih menempatkan beberapa alat berat di lokasi tersebut untuk membersihkan material longsor yang berasal dari bukit-bukit sekitar. Begitu pula kondisi jalur penghubung Gayo Lues-Aceh Timur.
Suhaidi menyebutkan, meski jalur tersebut sudah bisa dilalui namun belum aman untuk dilintasi masyarakat. Jalur Gayo Lues-Aceh Timur sempat terputus selama 2x24 jam dan beberapa material longsoran tanah dan bebatuan setinggi 1-2 meter masih menimbun badan jalan.
Untuk memudahkan akses kendaraan, petugas jalut di atas tumpukan material longsoran agar bisa dilalui roda dua dan kendaraan roda empat. Namun Suhaidi menilai jalur ini masih berbahaya.
Longsor di Desa Uyem Beriring, Tripe Jaya juga sempat memutus akses transportasi. Namun kondisi sekarang sudah bisa dilalui setelah aparat mengerahkan satu unit alat berat untuk membersihkn material longsor.
Suhaidi meminta masyarakat untuk tidak keluar dan masuk Gayo Lues sampai kondisi cuaca sudah relatif membaik. Terlebih hujan selalu turun setiap hari di Gayo Lues.
Editor : Erwin C Sihombing
Artikel Terkait