JAKARTA, iNews.id – Gempa bumi berkekuatan 9,2 Skala Richter disusul gelombang tsunami dahsyat memorak-porandakan Aceh, 26 Desember 2004. Diperkirakan lebih dari 230.000 orang tewas di 14 negara akibat tragedi memilukan ini.
Selasa, 26 Desember 2017, tepat 13 tahun bencana alam mematikan ini berlalu. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Nangro Aceh Darussalam mengintruksikan kepada masyarakat untuk menaikkan bendera Merah Putih setengah tiang sebagai penghormatan atas peristiwa itu.
"Pengibaran bendera setengah tiang berlangsung tiga hari mulai 25 hingga 27 Desember 2017," kata Sekretaris Daerah Aceh Barat Bukhari di Meulaboh, Senin (25/12/2017).
Tsunami Aceh 2004 terjadi pada Minggu, sehari setelah perayaan Natal. Tsunami diawali gempa bumi yang berpusat di lepas pesisir barat antara Simeulue dan daratan Sumatera. Sejumlah ilmuwan menyebut gempa ini sebagai Gempa bumi Sumatera–Andaman.
Gempa bumi memicu gelombang tsunami yang puncak tertingginya mencapai 30 meter. Tragedi ini merupakan salah satu bencana alam paling mematikan sepanjang sejarah. Energi tsunami yang menyapu daratan Aceh setara dengan lima megaton dinamit. Indonesia menjadi negara yang terkena dampak paling besar, diikuti Sri Lanka, India, dan Thailand.
Editor : Zen Teguh
tsunami aceh
Artikel Terkait