ACEH TIMUR, iNews.id - Sebanyak 259 jiwa di Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur mengungsi. Hal ini merupakan dampak munculnya asap gas beracun dari Sumur Aleu Siwah-11 milik PT Medco E&P Malaka.
"Ada 259 dari 155 Kepala Keluarga warga Panton Rayeuk T kini harus mengungsi ke kantor Camat Banda Alam di Desa Panton Rayeuk M," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur Ashadi, Minggu (11/4/2021).
Ashadi melanjutkan, BPBD juga telah menyiapkan dua unit tenda dan ambal di lokasi pengungsi. Tak hanya itu Dinas Sosial Aceh Timur juga turut menyediakan dapur umum di lokasi pengungsi.
"Semua korban telah tertangani dan sampai saat ini kondisi aman terkendali. Kami juga belum bisa memastikan kapan warga yang mengungsi tersebut kembali," kata Ashadi.
Ashadi menambahkan, selain itu ada 65 warga lainnya yang mengalami gejala seperti pusing muntah-muntah, sesak nafas serta muntah darah semuanya telah mendapatkan perawatan medis.
"Rinciannya, delapan dirujuk ke RSUD Zubir Mahmud, satu dirawat di RS Graha Bunda dan delapan orang sedang diobservasi di puskesmas setempat," kata Ashadi.
Sementara itu PT Medco E&P Malaka menjanjikan menanggung seluruh biaya pengobatan warga yang terdampak akibat asap gas beracun dari Sumur Alue Siwah-11 milik perusahaan itu.
"Kami terus melakukan pendampingan dan memonitor perkembangan kesehatan warga dan memastikan seluruh biaya akan ditanggung perusahaan," kata VP Relations & Security PT Medco E&P Indonesia Arif Rinaldi.
Menurut Arif Rinaldi, perusahaannya bersama instansi terkait terus menangani warga yang diduga yang terdampak asap dari kegiatan flaring atau pembakaran gas Sumur AS-11.
"Perusahaan juga telah menyalurkan berbagai kebutuhan bagi masyarakat yang mengungsi di Kantor Camat Banda Alam," kata Arif.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait