BANDA ACEH, iNews.id – Enam dari delapan gampong atau desa di Kecamatan Leuser, Aceh Tenggara, Provinsi Aceh hingga kini masih terisolasi akibat banjir bandang setelah wilayah itu diguyur hujan deras, Senin, (26/11).
Keenam desa yang masih terisolasi yakni, Bunbun Indah, Permata Musara, Serakut, Bunbun Alas, Akhih Mejile, dan Tuah Kekhine. Kondisi tersebut menyulitkan penyaluran bantuan ke lokasi banjir.
"Akses jalur darat terputus di Lauser, Aceh Tenggara, dan mengakibatkan melambung berbagai harga kebutuhan pokok," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Selasa (27/11/2018).
Dia menjelaskan, terputusnya jalan darat membuat petugas BPBD kesulitan mendistribusi bantuan logistik ke lokasi banjir. "Pelayanan kesehatan saat ini lumpuh di Leuser. Penyebabnya akses jalan darat di Permata Musara terputus akibat jembatan penghubung terbawa arus banjir, dan terdapat jalan amblas akibat longsor di lima titik. Satu unit sekolah dasar di Bunbun Indah terendam lumpur," kata dia.
Dadek menuturkan, banjir bandang terjadi akibat hujan turun dengan intensitas sedang hingga lebat sejak sepekan terakhir di wilayah Aceh Tenggara. Air dari pegunungan kemudian turun ke permukiman masyarakat.
Bencana alam ini menyebabkan sedikitnya 33 rumah mengalami kerusakan, dan lebih 58 jiwa harus mengungsi ke rumah tetangga atau kerabat terdekat, seperti di Desa Natam Baru di Badar, dan Desa Lawe Metangur di Ketambe, selain Leuser.
BPBD Aceh Tenggara telah memberikan bantuan di masa panik 18 paket untuk Badar, dan Ketambe melalui jalur Sungai Alas dengan menumpangi perahu kayu bermotor menempuh dua jam perjalanan. "Untuk Desa Natam Baru, dan Desa Lawe Metangu bantuan masa panik telah kami salurkan kepada korban terdampak banjir bandang ini. Sementara keenam desa di Leuser, belum," tandas Dadek.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat menyatakan, secara umum wilayah di Aceh telah masuki puncak musim hujan hingga awal tahun 2019. "Wilayah di Aceh telah memasuki musim penghujan. Mulai November, sampai Januari 2019," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Blang Bintang, Zakaria Ahmad.
Dia melanjutkan, potensi curah hujan lebat disertai petir melanda sejumlah daerah di Aceh, sehingga kawasan dataran rendah harus mewaspadai potensi banjir seperti di daerah aliran sungai. Tidak terkecuali untuk daerah cekungan, karena sebagian besar provinsi ini dikelilingi oleh wilayah perbukitan.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait