Ilustrasi pengrajin tahu (Antara)

BANDA ACEH, iNews.id - Pengrajin tahu di Aceh mengurangi produksi hingga 50 persen. Ini dilakukan karena mahalnya harga kedelai yang merupakan bahan baku dari tahu.

"Selain harga mahal, kedelai juga sulit didapat, sehingga produksi terpaksa dikurangi," kata Sekretaris Asosiasi Tahu Tempe Aceh, Mulizar, Selasa (22/2/2022).

Mulizar menambahkan, jika dulu pihaknya menghabiskan hingga 600 kilogram kedelai untuk produksi sehari. Kini berkurang hingga 300 kilogram.

"Pengurangan hingga 50 persen ini karena kedelai sulit didapat," kata Mulizar.

Mulizar melanjutkan, harga kedelai sekarang ini mencapai Rp11.500 per kilogram. Harga tersebut tidak pernah lagi turun sejak setahun terakhir. Harga terus melonjak naik yang dulunya sempat berada di kisaran Rp10.000-an.

Selain karena kedelai, lanjut Mulizar, pengurangan produksi juga disebabkan melemahnya daya beli masyarakat terhadap tahu. Ini diperparah langka dan mahalnya minyak goreng di pasaran.

"Kalau produksi banyak, nanti tahun tidak ada yang beli. Kalangan pengrajin harus bisa menyiasatinya dengan memproduksi tahu secukupnya," kata dia.

Menyangkut dengan harga tahu, Mulizar mengatakan kalangan pengrajin juga tidak bisa begitu saja menaikkannya. Apalagi kondisi daya beli masyarakat yang melemah. 

"Kalau harga dinaikkan, tidak ada yang beli. Harga tahu sekarang Rp120 per papan. Dalam satu papan bisa dipotong lebih 100 potongan tahu, tergantung besar kecil ukuran," kata dia.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network