BANDA ACEH, iNews.id – Hasil produksi ikan tangkapan di Pulau Weh, Sabang, Aceh mencapai 6.452 ton pada 2020. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4.303 ton.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sabang, melalui Kepala Bidang Perikanan, Lifriza mengatakan, jumlah tangkapan tahun 2020 ini melampaui target yang ditetapkan yakni 4.800 ton. Beberapa jenis hasil tangkapan ikan nelayan Sabang paling dominan seperti tuna, cakalang, tongkol, ekor kuning, kuwe, marlin, layaran, alu-alu dan berbagai ikan lainnya.
Dia menambahkan, wabah pandemi Covid-19 tidak begitu berpengaruh terhadap aktivitas nelayan di Sabang untuk melaut. Nelayan tetap bekerja seperti biasa, hanya libur ketika jadwal perawatan kapal dan setiap Jumat.
"Cuma awal-awal pandemi saja sedikit berkurang melaut,” katanya, Kamis (25/2/2021).
Selama masa pandemi, pemerintah kota tetap memberikan beberapa bantuan sarana prasarana tangkap ikan bagi nelayan meski sudah melakukan refocusing Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) untuk penanggulangan wabah Covid.
“Jadi kita hanya punya DAK (Dana Alokasi Khusus) saja untuk memberikan beberapa sarana tangkap seperti boat fiber mesin tempel 15 PK dan boat kayu 32 PK,” katanya.
Selain untuk konsumsi, hasil tangkapan ikan nelayan Sabang juga dijual ke pengusaha di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja, Lampulo, Banda Aceh. Sedangkan, ikan-ikan kualitas baik akan dikirim dari Lampulo ke Medan, Sumatera Utara untuk ekspor.
“Selain untuk konsumsi masyarakat, nelayan kita juga menjual ikan ke rumah-rumah makan, unit-unit pengolahan ikan dan ke Lampulo, untuk diekspor melalui Medan. Jadi tidak ada ekspor langsung dari Sabang,” katanya.
Produksi perikanan budi daya di Sabang pada 2020 mencapai 9,8 ton. Paling banyak produksi jenis ikan lele 6,63 ton, ikan nila 3,02 ton, kakap putih 0,04 ton dan udang vaname 0,095 ton.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait