JAKARTA, iNews.id - Senjata nuklir taktis versi modern kini semakin ngeri. Senjata itu bahkan bisa ditembakkan dari jet tempur.
Senjata nuklir itu disebut B61-12. B61-12 merupakan bom gravitasi termonuklir. Bom ini sudah memperkuat militer AS sejak 1968.
Bom ini memiliki panjang hingga 4 meter dan bisa ditembakkan ke target dalam mode gravitasi balistik atau metode jatuh terpandu.
Pengembangan versi terbaru ini adalah bagian dari program perpanjangan masa pakai (LEP) B61-12.
Program ini mengganti komponen non-nuklir yang sudah tua atau usang. Beberapa yang diganti yakni seperti sekering serta baterai dari bom B61 versi B61-3, B61-4, B61-7, dan B61-10 yang telah ada.
Bom ini dapat diluncurkan dari udara menggunakan pesawat pengebom maupun jet tempur, seperti B-2A, F-15E, F-16C/D, F-16 MLU, PA-200, F-35, dan B-21.
Untuk hulu ledak, B61-12 menggunakan bom yang sama dengan B61-4 dengan dua rakitan utama, yakni rakitan bom serta pemandu tail kit.
Perakitan bom terdiri dari komponen nuklir dan non-nuklir yang diperbaharui sedangkan pemandu tail kit menggabungkan kemampuan terjun bebas terpandu dengan kemampuan pengiriman balistik dari versi B61.
B61-12 dilengkapi empat sirip pada bagian ekor, senjata ini dilaim mempunyai tingkat akurasi tinggi serta kemampuan stand-off terbatas dibandingkan versi sebelumnya.
Selain itu senjata taktis ini membawa hulu ludak nuklir lebih rendah dengan tujuan menghancurkan target militer dengan dampak kerusakan minimum.
Hulu ledaknya ada empat pilihan, yaitu 0,3 kiloton (kt), 1,5 kt, 10 kt, serta 50 kt.
Bomi ini kabarnya sudah dikirim oleh Amerika Serikat (AS) ke pangkalan-pangkalan NATO di Eropa. Pengirimannya dipercepat beberapa bulan lebih awal dari rencana sebelumnya.
Berdasarkan laporan Politico, dalam pertemuan tertutup NATO, senjata nuklir versi modern B61-12 akan tiba di pangkalan Eropa, yakni Italia, Jerman, Turki, dan Belgia paling cepat pada Desember mendatang.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait