BANDA ACEH, iNews.id - Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada pamit dari jabatannya dengan mengunjungi sejumlah pihak tak terkecuali Iqbal, bocah yang ditampung di rumah singgah Children Cancer Care Community (C-Four), Banda Aceh, untuk menjalani perawatan ginjal. Wahyu sempat video call dengan Iqbal yang mengaku ingin bertemu kapolda.
Video call tersebut terjadi pada 2020 yang lalu ketika Wahyu mengirim staf untuk mengunjungi rumah singgah C-Four yang dikelola Ratna Eliza. Pada kesempatan tersebut Wahyu berinteraksi dengan anak-anak yang menjalani perawatan di sana secara virtual.
"Halo Pak Polda, saya Iqbal, saya bocor ginjal, saya ingin jadi polisi seperti bapak suatu saat nanti. Pak saya ingin foto sama bapak untuk saya pajang di rumah saya di kampung," ujar iqbal saat video call, dikutip dari keterang postingan Instagram @bidhumaspoldaaceh yang diunggah Kamis (5/8/2021).
Wahyu rupanya ingat momen tersebut dan menyempatkan diri untuk mewujudkan keinginan Iqbal pada akhir masa jabatannya. Wahyu didampingi staf mengunjungi C-Four untuk memberi kejutan kepada Iqbal dan pamit undur diri karena ditunjuk menjadi Asisten SDM Kapolri.
"Apa kabar Iqbal? Tetap semangat ya, harus semangat. Pokoknya saya harus sembuh. Bapak pamit ya Iqbal, bapak pindah tugasnya," kata Wahyu, dalam postingan itu.
Keduanya langsung melakukan foto bersama sebagaimana yang diinginkan Iqbal yang berasal dari Aceh Tamiang. Bapak Iqbal bekerja sebagai buruh sawit sedangkan ibunya sebagai ibu rumah tangga.
Dalam postingan tersebut dijelaskan sosok Iqbal yang tangguh. Dia menderita bocor ginjal dan sudah tiga kali koma di rumah sakit.
Suatu hari, ambulans yang membawa Iqbal kehabisan bensin dan harus mengisi bensin di SPBU. Ambulans harus menerobos banyak mobil dan diprotes warga.
Iqbal berinisiatif membuka jendela ambulans dan memberi penjelasan kepada warga yang protes. Iqbal meminta warga bersabar karena dirinya merupakan kawan Kapolda Aceh dan harus buru-buru menuju rumah sakit.
Selain berfoto bersama, Wahyu memberikan pesan catatan kepada Iqbal. Catatan itu ditulis tangan di buku yang diberikan kepada Iqbal.
Editor : Erwin C Sihombing
Artikel Terkait