ACEH, iNews.id - Keberadaan etnis Rohingya di Aceh terus mendapatkan penolakan dari warga. Pilunya, etnis Rohingya itu memilih mati di Aceh daripada kembali ke Bangladesh.
Diketahui jika ratusan warga etnis Rohingya dipindahkan paksa oleh warga Kecamatan Muara Tiga ke kawasan hutan belantara di perbatasan Kabupaten Pidie dan Kabupaten Aceh Besar pada Jumat dini hari (22/12/2023). Keputusan pemindahan ini telah menyebabkan kondisi hidup mereka semakin sulit.
Salah seorang wanita etnis Rohingya mengakui bahwa mereka terpaksa melarikan diri dari kamp di Bangladesh semata-mata untuk menyelamatkan nyawa. Dia bahkan mengungkapkan bahwa suaminya telah dibunuh di Bangladesh, dan dia lebih memilih meninggal di Indonesia daripada harus kembali ke kamp di Bangladesh.
"Saya tidak akan membuat keributan di sini, dan jika nanti saya mati, saya ingin mati di sini daripada harus kembali ke Bangladesh," ucap Ruhmana, seorang warga etnis Rohingya, Sabtu (23/12/2023).
Setelah puluhan hari, sekitar 180 warga Rohingya di Kabupaten Pidie kini berada di kawasan hutan yang belum mendapatkan tempat yang layak dan ramah bagi anak-anak. Mereka hidup dalam bayang-bayang ketakutan, menghadapi tantangan kelaparan, dan terus berpindah-pindah mencari tempat yang aman.
Dari pantauan iNews, mereka tampak tidur dengan alasan kain tanpa atap.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait