BANDA ACEH, iNews.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengunjungi Provinsi Aceh. Dalam kunjungan itu, Sandi tampak melantunkan doa saat melintasi bekas tsunami tahun 2004 silam.
Hal ini diketahui dari video yang diunggah Sandi lewat akun Facebook dan Instagramnya @sandiuno, Selasa (19/10/2021).
"Melewati kawasan bekas terjadinya tsunami tahun 2004 silam," tulis Sandi dalam captionnya.
Tampak terlihat Sandi berada di dalam mobil, dengan mengenakan masker putih, kaos berwana biru, Sandi menadahkan tangan untuk berdoa kepada Allah.
"Waila hadrotin nabiyil musthofa, Rasulullah Shollallahu alaihi wassalam. Waila ruhi tsunami korban tsunami 2004-2005. Alfatihah....," kata Sandi dalam video tersebut.
Sembari berdoa, dia melihat ke luar jendela seakan melihat kembali peristiwa tsunami tersebut.
"Musibah tsunami yang telah terjadi, bukan hanya mempererat tali persaudaraan kita sebangsa setanah air, namun juga masyarakat dunia yang bahu membahu memulihkan ekonomi dan lapangan kerja bagi masyarakat Aceh," tulisnya.
Sandi berharap agar seluruh korban tsunami Aceh 17 tahun yang lalu husnul khatimah.
"Doa terbaik bagi semua yang telah mendahului kita, semoga mereka semua husnul khotimah," kata dia.
View this post on Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh Sandiaga Salahuddin Uno (@sandiuno)
Sementara itu, Sandi mengunjungi lokasi wisata sejarah kapal PLTD Apung I, di Aceh. Kapal itu yang terbawa gelombang tsunami pada 2004 silam dan sekarang menjadi museum.
"Saya terakhir ke sini bulan Maret 2005, saat itu baru saja terjadi tsunami," kata Sandiaga.
Sandi menambahkan, saat ini sudah 17 tahun lebih. Lokasi yang dia kunjungi pada 2005 yang lalu sudah berbentuk museum.
"Saya apresiasi, ini karena ada edukasi, wisata edukasi," kata dia.
Kedatangan Sandiaga ke wisata sejarah itu disambut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, pejabat Kemparekraf RI, pejabat Pemerintah Kota Banda Aceh serta aparatur kecamatan dan desa setempat.
Sandiaga melihat langsung kondisi museum Kapal PLTD Apung I, dari luar maupun di dalam kapal sembari mendengar penjelasan tentang kapal.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait