23 Pengungsi Rohingya Kabur dari Penampungan, Diduga Libatkan Jaringan Perdagangan Manusia
LHOKSEUMAWE, iNews.id - Sebanyak 23 pengungsi Rohingya kabur dari lokasi penampungan di Lhokseumawe, Aceh. Kuat dugaan, ada keterlibatan jaringan perdagangan manusia dalam kaburnya pengungsi Rohingya.
"Kaburnya pengungsi Rohingya tersebut diduga melibatkan jaringan perdagangan manusia yang diperkirakan dari luar daerah," kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto, Kamis (15/12/2022).
Hengki menambahkan, diduga anggota dari jaringan perdagangan manusia tersebut menjemput imigran Rohingnya di gedung bekas kantor imigrasi Kota Lhokseumawe.
"Mereka diduga dibawa ke suatu tempat," kata Henki Ismanto.
Henki Ismanto menambahkan, pengungsi yang kabur terdiri delapan laki-laki dewasa, empat perempuan dewasa dan 11 anak-anak.
Sebelumnya, 23 pengungsi Rohingya kabur dari tempat penampungan sementara kantor imigrasi di Desa Ulee Blang Mane, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Selasa (13/12/2022) sekira pukul 12.30 WIB.
Mereka melarikan diri dengan cara melompat pagar tembok lokasi penampungan. Kaburnya para imigran itu diketahui saat petugas keamanan melaksanakan patroli di seputaran lokasi penampungan.
"Petugas menemukan bekas tapak kaki yang menempel di dinding pagar tembok," kata Henki.
Setelah menemukan bekas tapak kaki di dinding pagar beton, kemudian petugas melakukan pendataan. Dari perhitungan, ada 23 orang yang kabur.
IOM, telah menyarankan kepada pihak UNHCR untuk menutup pagar di belakang gedung tersebut agar tidak mudah dipanjat
"Namun, pihak UNHCR hingga saat ini tidak menanggapi saran yang diberikan IOM hingga akhirnya 23 imigran Rohingya melarikan diri dari tempat penampungan," katanya.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto