6 Fakta Polemik Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Banjir, Nomor 3 Bikin Janggal
JAKARTA, iNews.id - Polemik keberangkatan Bupati Aceh Selatan Mirwan MS ke Tanah Suci saat wilayahnya dilanda banjir besar memicu kegaduhan publik. Foto-fotonya berumrah tersebar luas di media sosial dan menjadi sorotan karena bertepatan dengan kondisi bencana yang sedang dialami warganya.
Berikut ini enam fakta yang dirangkum iNews terkait keberangkatan Bupati Aceh Selatan bersama istri ke Tanah Suci berujung pencopotannya sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Aceh Selatan.
Viralnya Bupati Aceh Selatan umrah saat banjir bermula dari tangkapan layar akun agen perjalanan @almisbahtravel_aceh. Foto tersebut memperlihatkan Mirwan MS dan istrinya berpose di Tanah Suci dengan caption ucapan ulang tahun.
Unggahan itu tersebar cepat dan memicu polemik karena muncul di tengah kondisi darurat bencana.
Publik ramai mengecam karena foto itu muncul ketika sebagian warga masih berada di pengungsian. Akun @darwis_sampe menyoroti Mirwan yang dianggap lebih memilih umrah ketimbang menangani bencana.
Bahkan akun @desi_ramadayani95 berharap foto itu hoaks karena tidak percaya pemimpinnya pergi saat warganya dilanda musibah.
Polemik semakin memanas setelah beredar surat bernomor 360/1315/2025 yang ditandatangani Mirwan MS. Surat itu berisi permintaan bantuan resmi kepada Pemerintah Aceh karena Pemkab Aceh Selatan disebut tidak mampu menangani bencana besar.
Kontras antara kondisi darurat dalam surat dan keberangkatan umrah membuat publik makin geram.
Mirwan berangkat hanya lima hari setelah menerbitkan surat resmi yang menyatakan ketidaksanggupannya menangani bencana. Keputusan tersebut dinilai publik tidak peka dan bertentangan dengan tugas seorang kepala daerah yang seharusnya berada di garis depan saat krisis.
Mirwan MS menyebut dirinya telah turun ke lokasi banjir di Trumon empat hari sebelum berangkat umrah. Dia mengaku kondisi di wilayah itu sudah membaik dan air mulai surut.
Kabag Prokopim Pemkab Aceh Selatan, Denny Herry Safputra, juga menegaskan keberangkatan dilakukan setelah situasi dianggap stabil dan sebagian besar pengungsian kosong.
Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) ternyata sebelumnnya sudah menolak permohonan izin perjalanan luar negeri Bupati Aceh Selatan Mirwan MS yang berniat menunaikan ibadah umrah di tengah bencana banjir dan longsor. Penolakan itu disampaikan melalui balasan tertulis yang dijelaskan Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA.
Meski demikian, Mirwan tetap berangkat ke Tanah Suci bersama keluarganya, sehingga memicu gelombang kecaman publik.
Kontroversi makin menguat karena Aceh Selatan sedang berada dalam status tanggap darurat, dengan sejumlah warga, terutama di wilayah Trumon masih tinggal di tenda pengungsian.
Atas tindakan tersebut, Gubernur Mualem berencana menjatuhkan teguran kepada Mirwan sebagai bentuk penegasan kedisiplinan pejabat daerah.
Dampak polemik Bupati Aceh Selatan umrah saat banjir berlanjut hingga ke ranah politik. DPP Gerindra resmi memberhentikan Mirwan MS dari jabatan Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan.
Sekjen Gerindra Sugiono menilai sikap Mirwan tidak mencerminkan kepemimpinan yang baik di tengah bencana yang menimpa daerahnya.
Kontroversi Bupati Aceh Selatan umrah saat banjir menjadi cermin bagaimana tindakan pejabat publik dapat memengaruhi persepsi publik di saat krisis. Polemik ini masih bergulir dan berpotensi berdampak pada dinamika politik lokal Aceh Selatan.
Editor: Donald Karouw