Banjir Aceh Utara, Petani Merugi Rp114 Miliar akibat Gagal Panen

ACEH UTARA, iNews.id – Petani di Aceh Utara, Aceh mengalami kerugian mencapai Rp114 miliar akibat banjir yang melanda kawasan setempat beberapa hari terakhir. Banjir merendam setidaknya 23 kecamatan di Aceh Utara termasuk 13.000 hektare lahan pertanian. 

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara mencatat kerugian di sektor pertanian ini akibat petani gagal panen. Tanaman padi yang hampir memasuki masa panen terendam banjir beberapa hari. 

Baca Juga

Hujan Deras, Jalan Menuju Perbatasan Malaysia di Kapuas Hulu Terendam Banjir

Padi tersebut tidak bisa dipanen dan para petani mengalami kerugian besar. Dari pendataan, rata-rata petani sedang memasuki masa tanam rendengan dan masa panen. 

Selain itu, banjir juga berdampak terhadap persemaian untuk luasan tanam mencapai 5.000 hektare lebih. Komoditas lain yang terdampak banjir berupa jagung seluas 95 hektare dan kedelai sekitar tiga hektare.

Baca Juga

Tiga Jam Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Cirebon Terendam Banjir 1 Meter

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Erwandi mengatakan, berdasarkan catatan dari dinasnya, luasan lahan yang terendam banjir terdapat di 16 kecamatan. Untuk daerah yang terluas terdampak yaitu di Kecamatan Baktiya yang mencapai 3.500 hektare lebih disusul Baktiya Barat sebanyak 1.600 hektare lebih. 

“Dampak bencana banjir, produksi gabah menurun karena tanaman padi yang terendam di sawah. Banyak yang telah membusuk,” katanya, Kamis (17/12/2020). 
 
Erwandi menambahkan, secara umum, produksi gabah di Aceh Utara sebelum terjadi banjir yakni surplus. Kini, pihaknya telah memberitahukan pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi atau Pemerintah Aceh supaya difasilitasi olah tanah secara gratis. 

Baca Juga

Banjir Rob Setinggi 1,5 Meter Landa 5 Kampung di Distrik Waan Merauke

“Selain itu juga pemberian bantuan sarana produksi berupa bibit, pupuk dan obat-obatan kepada petani yang terdampak banjir,” katanya.

Editor: Umaya Khusniah