Cerita Muzarifah, Guru Tunanetra Asal Aceh yang Diangkat Jadi ASN P3K
BANDA ACEH, iNews.id - Nasib baik dialami Muzarifah. Guru penyandang tunanetra asal Banda Aceh ini diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Perjuangan Muzarifah tak sia-sia selama 8 tahun sebagai tenaga guru untuk pelajar tunanetra di Sekolah Luar Biasa (SLB) Banda Aceh.
"Alhamdulillah sangat senang bisa menjadi ASN P3K," kata Muzarifah usai mengambil langsung Surat Keputusan (SK) P3K dari Sekda Aceh, di Anjong Mon Mata Pendopo Gubernur Aceh, beberapa waktu yang lalu.
Muzarifah merupakan salah seorang guru SLB/SMK/SMA. Dia salah satu dari 2.318 di seluruh Aceh, yang mendapatkan Surat Keputusan menjadi Pegawai P3K.
Alumnus pendidikan luar biasa di Kampus Universitas Islam Nusantara, Bandung Jawa Barat ini mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan kesempatan untuk mengabdi sebagai ASN.
Dia berharap mereka dari kalangan berkebutuhan khusus bisa mendapatkan kesempatan yang sama, baik dalam hal pendidikan maupun peluang kerja.
"Mendapatkan kesempatan seperti ini bukan hal mudah, apalagi bagi saya yang penuh keterbatasan. Banyak perjuangan yang harus dilewati," kata Muzarifah.
Sebelum menerima SK, para pegawai dari formasi tenaga guru SMA/SMK/SLB itu, membacakan komitmen terkait kewajiban dan larangan bagi ASN. Di mana, masing-masing dari mereka berjanji untuk disiplin dalam bekerja, menurut kewajiban dan larangan.
“Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan,” demikian bunyi salah satu poin dari kewajiban para ASN.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah meminta ASN yang baru diangkat mengasah kemampuan.
"Berikan yang terbaik untuk pendidikan di Aceh," kata Taqwallah.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto