Hujan Deras dan Sungai Meluap, 3 Kecamatan di Aceh Tamiang Diterjang Banjir

ACEH TAMIANG, iNews.id - Tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang dilaporkan terendam banjir. Banjir ini disebabkan hujan deras dan luapan sungai di wilayah tersebut.

Tiga kecamatan yang terendam yakni Kecamatan Tenggulun, Kecamatan Karang Baru dan Kecamatan Bendahara.

Baca Juga

Remaja Medan Tawuran di Tengah Kepungan Banjir, Saling Kejar jadi Tontonan Warga

"Ada empat kampung di wilayah itu terendam banjir luapan sungai," kata Camat Bendahara Fakhrurrazi Syamsuyar, Senin (28/2/2022).

Dia menambahkan, ketinggian air mencapai 10-15 centimeter. Banjir juga merendam tanaman padi di sawah mencapai ratusan hektare dan terancam gagal panen.

Baca Juga

9 Kecamatan di Kota Medan Banjir, Berikut Sebarannya

Adapun kampung yang terendam banjir di Kecamatan Bendahara yakni Kampung Balai, Marlempang, Teluk Halban dan Rantau Pakam. Namun kondisi terparah berada di Dusun Batang Cengal, Kampung Balai banjir sudah meredam ruas jalan setinggi 50 sentimeter.

Pihak Kecamatan Bendahara telah mengirim laporan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang terkait bala bantuan logistik.

Baca Juga

Aceh Utara Dikepung Banjir, Warga Mengungsi ke Rumah Ibadah 

"Yang paling kita khawatirkan adalah banjir kiriman dari hulu. Apalagi dengan kondisi tanggul lama yang jebol belum sempat diperbaiki," kata Fakhrurrazi.

Sementara itu, Camat Karang Baru, Iman Suhery mengatakan berdasarkan laporan yang masuk dari para datok penghulu (kepala desa) ada lima kampung terendam banjir imbas dari hujan deras yang belum reda hingga minggu malam.

Baca Juga

Banjir di Aceh Timur Meluas, 10.344 Warga Terdampak Luapan Air

"Kampung yang terendam banjir meliputi lima kampung di antaranya, Suka Jadi dan Paya Kulbi. Laporan terbaru akan kami sampaikan sesuai perkembangan kondisi," kata Iman.

Camat Tenggulun Muhammad Dede Winatha mengatakan laporan banjir yang masuk ke kecamatan baru dari Kampung Selamat sekitar pukul 16.30 WIB. Namun tidak tertutup kemungkinan banjir meluas ke kampung lainnya karena hujan belum reda.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto