Jari Patah saat Tes Senjata Angin, ABK Asal Vietnam Dievakuasi Basarnas Aceh

BANDA ACEH, iNews.id - Seorang Anak Buah Kapal (ABK) berbendera Panama asal Vietnam mengalami cedera patah jari dan pendarahan saat bekerja di kapalnya. Korban kemudian dievakuasi oleh Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Banda Aceh.

Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain mengatakan, korban bernama Do Van Hong, berusia 36 tahun. Dia bekerja di MV Glory Prosperity.

Baca Juga

Menegangkan, Detik-Detik Basarnas Ambon Evakuasi Kapal Terombang-ambing di Laut

"Korban dievakuasi setelah jari tangan kanannya mengalami pendarahan dan patah setelah tertembak senjata angin kapal tempatnya bekerja," kata Ibnu Harris Al Hussain, Kamis (1/6/2023).

Dia menambahkan, insiden berawal ketika Kapal MV Glory Prosperity tempat korban bekerja, sedang berlayar dari Pelabuhan Phu My di Vietnam menuju Pelabuhan Suape di Brazil.

Baca Juga

Kapal Mati Mesin di Perairan Saponda, 62 Penumpang Dievakuasi Basarnas

"Dalam pelayaran, korban bertugas memperbaiki mesin dan kompresor senjata angin di kapal tersebut. Saat pengetesan, tangan korban tertembak, sehingga mengalami pendarahan dan patah," katanya.

Basarnas Banda Aceh, lanjutnya, menerima permintaan evakuasi pada Rabu (31/5/2023) sekitar pukul 20.00 WIB. Sejam kemudian, Basarnas berkomunikasi dengan MV Glory Prosperity guna menentukan titik koordinat evakuasi.

Baca Juga

Mati Mesin di Tengah Laut, Kapal Bawa 19 Penumpang Dievakuasi Basarnas Ternate

Titik evakuasi ditetapkan di perairan Selat Benggala antara Pulau Aceh di Kabupaten Aceh Besar, dengan Pulau Weh, Kota Sabang, atau 7,5 nautikal mil dari Pelabuhan Ulee Lheue.

"Evakuasi menggunakan kapal SAR KN 232," kata Ibnu.

Baca Juga

ABK Kapal Berbendera Liberia Jatuh di Perairan Maluku, Masih Dicari Basarnas

Selanjutnya Basarnas memberangkatkan tim pada Kamis (1/6/2023) pukul 00.30 WIB menggunakan KN Kresna 232 dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh. Sekitar 45 menit kemudian, KN Kresna bersandar di lambung MV Glory Prosperity.

"Setelah dilakukan pemeriksaan tim kesehatan guna mencegah penyakit menular serta dokumen keimigrasian, korban dipindahkan dari kapal kargo tersebut ke KN Kresna. Selanjutnya, korban dibawa ke Pelabuhan Ulee Lheue untuk dievakuasi ke rumah sakit di Banda Aceh," kata Ibnu Harris.