get app
inews
Aa Text
Read Next : Kronologi 2 Pikap Kecelakaan Maut di Lombok Tengah, Sejumlah Penumpang Terpental

Kisah Inspiratif Arnia, Anak Buruh Tani asal Aceh Masuk Teknik Nuklir UGM

Kamis, 01 Agustus 2024 - 06:56:00 WIB
Kisah Inspiratif Arnia, Anak Buruh Tani asal Aceh Masuk Teknik Nuklir UGM
Arnia Fatmawati Mirsanda (17) mahasiswa baru Program Studi Teknik Nuklir, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) saat bersama ayahnya seorang buruh tani. (Foto: Laman UGM)

JAKARTA, iNews.id - Kisah inspiratif datang dari Arnia Fatmawati Mirsanda (17) anak buruh tani di Desa Lhang, Kecamatan Setia, Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh. Dia menjadi mahasiswa baru Program Studi Teknik Nuklir, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Nia-sapaan akrabnya menjadi salah satu dari 10.678 mahasiswa baru yang diterima di UGM Tahun 2024. Dia mengikuti kegiatan PIONIR sebelum kegiatan perkuliahan dimulai. PIONIR Gadjah Mada merupakan kegiatan pembelajaran, pengenalan, penggalian potensi, dan orientasi untuk mendidik calon pemimpin muda yang memiliki visi seiring dengan nilai-nilai ke-UGM-an dan akan berlangsung hingga 3 Agustus mendatang.

Nia merupakan anak buruh tani. Ayahnya Arman (45) hanyalah tamatan SMP yang bekerja sebagai buruh tani harian lepas yang menggarap lahan sawah orang lain. Sementara ibunya, Muasiah (43) seorang ibu rumah tangga (IRT) yang terkadang membantu suami jika ada panggilan kerja.

“Penghasilan tiap bulan tidak menentu, terkadang Rp700.000 bisa sampai Rp1 juta kalau sedang banyak yang butuh tenaga buruh,” ujar Arman dikutip dari laman UGM, Kamis (1/8/2024).

Untuk menutupi kebutuhan rumah tangga, terkadang Arman juga bekerja sebagai buruh bangunan jika sedang tidak pergi ke ladang. Dari pekerjaan tidak tetap inilah, dia memenuhi kebutuhan sekolah bagi kedua anaknya. Beruntung bagi Arman, Nia anak sulungnya memiliki prestasi akademik dan non-akademik yang baik di sekolah.

Selain pernah menjabat sebagai Ketua OSIS, Nia juga pernah terpilih menjadi Duta Pelajar Kamtibmas se-Kabupaten Aceh Barat Daya serta menjuarai Lomba Desain Poster FLS2N tingkat kabupaten.

“Tadinya saya tidak yakin kalau Nia bisa kuliah di UGM. Selain keterbatasan ekonomi, saya tidak bisa membayangkan kalau dia merantau ke Pulau Jawa sendirian. Kami tidak punya sanak saudara dan kenalan di Jogja,” kata Arman.

Kini, dengan adanya kepastian beasiswa, Arman pun mulai melunak. Dia mendoakan anaknya bisa menjalani kuliah dengan baik dan lulus tepat waktu.

Dia pun mengikuti kegiatan Temu Orang Tua Mahasiswa Baru Program Sarjana dan Sarjana Terapan Tahun Akademik 2024/2025 di Grha Sabha Pramana pada Senin (29/7/2024) lalu.

“Ternyata ada banyak mahasiswa baru yang dapat beasiswa seperti Nia. Terima kasih UGM sudah memberikan kesempatan ke anak-anak tidak mampu ini untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” ucapnya.

Sama seperti mahasiswa penerima Uang Kuliah Tunggal Pendidikan Unggul bersubsidi 100 persen (UKT 0) lainnya, Nia, lulusan SMA Negeri 1 Aceh Barat Daya ini akan dibebaskan dari biaya pendidikan selama kuliah dan diterima di Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Nuklir melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNBP).

“Masih tidak menyangka bisa diterima di UGM, apalagi SMA saya dulu bukan termasuk jajaran top 1.000 sekolah terbaik di Indonesia,” katanya.

Memiliki keinginan untuk merubah nasib keluarga, pilihannya ke UGM tidaklah mudah karena harus melalui perdebatan dengan sang ayah tercinta.

“Karena ayah tidak mau saya putus kuliah di tengah jalan, ayah lebih memilih saya kuliah di Aceh saja,” kata Nia.

Beasiswa yang dia peroleh semakin mengobarkan semangatnya untuk lulus kuliah tepat waktu, meskipun kuliah di Teknik Nuklir terhitung antimainstream bagi sebagian orang awam.

“Banyak yang berpikir kalau nuklir itu tidak baik, padahal penggunaan teknologi nuklir itu luas sekali, mulai dari pembangkit daya, radiasi dalam dunia industri hingga radiologi klinik untuk diagnosa medis,” ujarnya.

Keinginannya untuk memperdalam ilmu nuklir dikarenakan hobi membaca yang dia tekuni semenjak sekolah dasar dan dia mulai terpapar dengan banyak informasi terkait nuklir semenjak SMA. Dia pun berdoa agar bisa bekerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) atau industri lain yang terkait dengan teknik nuklir untuk memajukan teknologi nuklir di Indonesia.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut