Kunjungi Korban Ledakan Sumur Minyak, Rombongan Kemsos Dihadang Warga
ACEH TIMUR, iNews.id – Rombongan Kementerian Sosial (Kemsos) dan Bupati Aceh Timur dihadang puluhan warga di Jalan Pasir Putih, Kecamatan Rantau Peureulak, Jumat (4/5/2018). Warga meminta pemerintah tidak menutup tambang minyak tradisional pascaledakan dan kebakaran sumur minyak di daerah itu, Rabu (25/4/2018) dini hari.
Penghadangan dilakukan secara spontan. Ratusan warga semula hanya ingin bertemu dengan perwakilan Kemensos untuk menyampaikan keluhan mereka mengenai tambang minyak tradisional di Desa Pasir Putih.
Warga berdemonstrasi setelah acara prosesi pemberian santunan oleh Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kemsos, Harry Hikmat kepada korban. Saat itu, rombongan akan meninjau lokasi musibah kebakaran dan ledakan sumur minyak.
Warga membawa sejumlah spanduk dan poster berisi tuntutan dan keluhan mereka agar pemerintah tidak menutup sumur minyak. Sebab, ribuan warga sangat bergantung pada tambang itu. “Kalau sumur minyak ini ditutup, banyak warga yang menjadi korban, mungkin sekitar 5.000 orang. Tolong jangan warga yang dikambinghitamkan,” kata salah seorang warga Pasir Putih, Syaherman.
Warga juga mendesak agar sumur minyak yang ada dilegalkan sehingga masyarakat dapat mengais rezeki di sana. Selain itu, mereka meminta polisi membebaskan warga yang ditangkap karena terkait dengan ledakan dan kebakaran sumur minyak. “Bebaskan warga yang ditangkap. Kalau tidak dibebaskan, kami akan bertindak. Jangan ada lagi warga yang ditangkap dalam kasus ini,” kata warga.
Rombongan Ditjen Linjamsos Kemsos sempat keluar dari mobil untuk berdialog dengan warga, namun batal karena kondisinya tak memungkinkan. Mereka akhirnya berhasil keluar dari kerumunan warga dengan pengawasan ketat pihak keamanan dan melanjutkan perjalanan ke pendopo bupati Aceh Timur di Rayeuk.
Sumur minyak di Aceh Timur meledak dan terbakar pada Rabu (25/4/2018) dini hari. Hingga Jumat lalu, (27/4/2018), jumlah korban tercatat sudah mencapai 23 orang, termasuk yang tewas di lokasi dan setelah mendapat perawatan medis. Saat ini, sebagian korban masih dirawat di sejumlah rumah sakit karena luka bakar.
Editor: Maria Christina