Mengenal Leukon, Bahasa Lokal Warga Pulau Simeulue yang Terancam Punah

SIMEULUE, iNews.id - Leukon, bahasa lokal di Pulau Simeulue, Aceh terancam punah. Hal ini karena penutur yang menggunakan bahasa tersebut kini kurang dari 1.000 orang.

Kepala Desa Lafakha Zulyan mengatakan, penutur bahasa tersebut sekarang ini hanya ada di dua desa di Kecamatan Alafan, Kabupaten Simeulue.

Baca Juga

Bahasa Jawa di Jawa Timur Dikenal Kasar, Kenapa? Ini Faktornya

"Bahasa Leukon ini hanya digunakan di Desa Lafakha dan Desa Langi. Sementara di desa lain mayoritas menggunakan Bahasa Devayan serta Bahasa Sigulai yang juga merupakan bahasa asli masyarakat Pulau Simeulue," ujar Zulyan, Sabtu (26/11/2022).

Menurut Zulyan, mulai berkurangnya penutur bahasa leukon dalam percakapan sehari-hari disebabkan banyaknya pendatang masuk ke desa tersebut dan menggunakan bahasa lain.

Baca Juga

Mengenal 7 Bahasa Gaul yang Masuk KBBI, Ada Apa Saja?

Sebab itu perlu perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simeulue untuk melestarikan Bahasa Leukon agar tidak punah. Di antaranya membuat satu kamus Bahasa Leukon.

Selain itu, bisa juga bahasa asli Pulau Simeulue tersebut masuk dalam muatan lokal pelajaran di sekolah dasar sehingga diajarkan kepada anak sejak usia dini.

Baca Juga

Indonesia Urutan ke-81 di Dunia untuk Kecakapan Bahasa Inggris, Nomor 1 Siapa?

"Jika tidak dan dibiarkan terus, Bahasa Leukon bisa punah. Apalagi, sekarang ini penutur menggunakan dalam percakapan sehari-hari semakin sedikit dan kini tinggal 1.000 orang," ucapnya.

Baca Juga

Arti Wakanda Date dalam Bahasa Gaul Adalah Apa?

Zulyan menjelaskan, Bahasa Leukon ini memiliki perbedaan dengan dua bahasa asli lainnya di Pulau Simeulue, yakni Bahasa Sigulai dan Bahasa Devayan.

Mayoritas orang yang bisa Bahasa Leukon, dipastikan bisa menuturkan Bahasa Sigulai dan Bahasa Devayan. Sebaliknya, yang bisa Bahasa Sigulai dan Bahasa Devayan belum tentu bisa menggunakan Bahasa Leukon.

Baca Juga

Ini Daerah Jawa Barat yang Menggunakan Bahasa Jawa, Kamu Harus Tahu!

"Saat ini, ada seorang warga asing sedang meneliti Bahasa Leukon. Kami berharap hasil penelitian tersebut bermanfaat untuk kelestarian Bahasa Leukon," ujar Zulyan.

Editor: Donald Karouw