Tekan Penyalahgunaan Narkoba, BNNK Banda Aceh Buka Layanan Tes Urine
BANDA ACEH, iNews.id - Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banda Aceh membuka layanan tes urine sebagai deteksi dini penggunaan narkoba. Pelayanan ini terbuka untuk masyarakat maupun aparatur sipil negara (ASN).
Kepala BNNK Banda Aceh Hasnanda Putra menyatakan, pembukaan pelayanan untuk menekan penyalahgunaan narkoba. Selain itu juga untuk mewujudkan Banda Aceh bebas narkoba.
"Siapa saja yang ingin tes urine, silakan datang ke BNNK Banda Aceh. Hasil tes tidak terlalu lama, bisa ditunggu sekitar setengah jam," katanya, Senin (14/12/2020).
Dia mengatakan, tes urine merupakan upaya dini untuk mengetahui apakah seseorang terlibat penyalahgunaan narkoba atau tidak. Jika terlibat, tentu ada upaya rehabilitasi untuk memulihkan dari ketergantungan narkoba.
Seseorang yang terlibat penyalahgunaan narkoba harus segera menjalani rehabilitasi. Jika tidak, ini berbahaya bagi diri sendiri dan keluarga.
"Banyak kasus, keluarga pemakai narkoba hancur. Kalau dia bekerja, tentu dia tidak lagi bisa beraktivitas, pikirannya kacau. Kalau dia sudah berkeluarga maka hancur karena narkoba," kata Hasnanda.
Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat memanfaatkan pelayanan tes urine tersebut sebagai cek dini untuk mengetahui apakah terlibat narkoba atau tidak.
"Kalau hasil pemeriksaan positif memakai narkoba, kami akan bantu rehabilitasi. Kami menjamin tidak akan diproses hukum. Rehabilitasi untuk menyembuhkan dari ketergantungan terhadap narkoba," kata Hasnanda.
Selain pelayan tes urine, BNNK Aceh juga memprogramkan tes urine mendadak bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh pada 2021 mendatang. Program tes urine ASN ini dilakukan setelah BNNK Banda Aceh menerima 2.600 alat tes dari pemerintah kota. Hibah alat tes urine ini untuk mewujudkan ASN Pemerintah Kota Banda Aceh yang bebas narkoba.
"Kami mengapresiasi Wali Kota Banda Aceh yang menghibahkan alat tes urine sebagai upaya menekan penyalahgunaan narkoba, terutama di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh," kata Hasnanda Putra.
Editor: Umaya Khusniah