Rusak Perkebunan, Pemkab Aceh Timur Mulai Bangun Parit Gajah

ACEH TIMUR, iNews.id - Pemerintah Aceh Timur mulai merespons keluhan warga terkait keberadaan gajah liar yang sering merusak kebun mereka. Untuk meminimalisir serangan gajah liar, pemerintah membangun bariel atau parit gajah sepanjang 46 Km. Namun saat ini bariel yang dibuat baru mencapai 6 Km.

Konflik gajah dengan masyarakat di wilayah pendalaman Aceh Timur kini menjadi persoalan serius. Aktivitas gajah liar yang sering merusak perkebunan warga setempat membuat warga kian bertambah resah. Dalam dua bulan terakhir, tercatat sudah empat kali gajah merusah kebun milik warga Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.

Untuk meminimalisir konflik gajah liar dengan warga setempat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur mulai menyiapkan sejumlah langkah. Salah satunya dengan membuat bariel atau parit gajah. Bekerja sama dengan Forum Konservasi Louser (FKL), pemkab membanguan parit gajah sepanjang 48 Km. Saat ini bariel gajah yang tengah dibuat baru sepanjang 6 Km.

Rencanannya, pembuatan bariel gajah akan dilakukan secara menyeluruh di semua wilayah yang rawan konflik dengan gajah. Pembuatan akan melibatkan semua pihak termasuk dukungan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh, serta pihak perkebunan swasta.

Awal Maret 2018, warga Desa Seumanah Jaya, Aceh Timur mengeluhkan persoalan konflik gajah di desa mereka melalui hotline program Rakyat Bicara iNews TV. Mereka berharap, pemerintah setempat serius menyelesaikan konflik gajah di kawasan pedalaman Aceh Timur. Pasalnya, sudah terlalu banyak kerugian yang ditanggung oleh warga akibat kebun mereka di rusak oleh gajah liar.

Video Editor: Khoirul Anfal


Editor : Dani M Dahwilani

Follow Berita iNewsAceh di Google News

Bagikan Artikel: