Dari pengakuan jaringan TPPO, ASN, dirinya telah menerima uang puluhan juta rupiah dari agen Rohingya di Malaysia untuk membantu aksi pelarian pengungsi. Setelah melakukan penjemputan, para imigran ini rencananya akan dibawa ke Malaysia melalui jalur Medan Sumatera Utara.
Dandim 0103 Aceh Utara, Letkol Arm Oke Kistiyanto mengatakan, dari hasil penelusuran sementara, pelarian warga Rohingya ini ada dua jaringan yang berbeda. Meski begitu, sumbernya tetap sama yakni dari Malaysia.
“Ke depan, kabarnya, mereka akan membentuk tim pengawasan sendiri. Jika ingin TNI-Polri membantu pengawasan, maka harus melalui surat dan ada anggaran dari mereka. Kalau enam bulan kemarin, murni kemanusiaan,” katanya, Rabu (16/12/2020).
Aksi pelarian para pengungsi imigran Rohingya ini telah terjadi dua kali setelah penyerahan tanggung jawab penuh dari Satgas Penanganan Rohingya Kota Lhokseumawe ke pihak UNHCR. Mudahnya aksi ini dilakukan para pengungsi karena lemahnya pengawasan dari UNCHR yang menjaga pengungsi selama delapan jam. Akibatnya para pengungsi memanfaatkan kondisi tersebut.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait