Tari Saman dari Aceh, permainan tradisional (Foto:Ditjen Kebudayaan)

JAKARTA, iNews.id - Bahasa daerah Aceh lengkap dengan penjelasannya akan menjadi pembahasan artikel kali ini. Setidaknya ada 10 bahasa daerah Aceh yang akan dibahas.

Diketahui, Provinsi Aceh merupakan wilayah yang terletak di bagian barat paling ujung Pulau Sumatera. Sama seperti daerah lain, wilayah ini juga menyimpan ragam kekayaan budaya, suku, adat dan ragam bahasa. 

Berikut 10 Bahasa Daerah Aceh Lengkap dengan Penjelasannya;

1.   Bahasa Aceh

Bahasa Aceh merupakan bahasa daerah pertama yang paling sering ditemui. Dilansir dari portal Kemendikbud, dijelaskan jika bahasa Aceh lebih mudah dipahami sejumlah suku di Provinsi Aceh. 

Ciri khas dalam bahasa daerah ini yakni pengucapan huruf R. Perbedaaan ini terlihat pada pengucapan dari warga Aceh Utara dengan masyarakat Aceh Besar. Namun dalam kosakata masih dapat dipahami dan dimengerti.

2. Bahasa Singkil

Bahasa Daerah Aceh Lengkap dengan Penjelasan selanjutnya yakni bahasa Singkil. Biasanya bahasa ini bisa Anda temukan di Kabupaten Aceh Singkil.

Diketahui, wilayah ini dimekarkan pada tahun 1999. Kabupaten ini juga masuk kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Bahasa ini konon mirip dengan Pakpak. Namun, warga Singkil menolak jika bahasanya sama Suku Pakpak.

3. Bahasa Kluet

Warga yang menggunakan bahasa ini tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan. Rinciannya, Kecamatan Kluet Utara, Kluet Selatan, Kluet Tengah dan Kluet Timur yang memiliki bahasa sendiri. 

Wilayah ini terletak 30 km dari Ibu Kota Aceh Selatan atau sekita 500 km dari Kota Banda Aceh. Secara etnis, Suku Kluet termasuk dalam Rumpun Batak yakni Rumpun Batak Utara.

4. Bahasa Jamee ( Aneuk Jamee)

Bahasa Daerah Aceh urutan keempat yakni bahasa Jamee atau  Aneuk Jamee. Masyarakat Aceh biasa menyebut dengan bahasa Baiko. Bahasa ini umumnya digunakan oleh masyarakat Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Barat Daya dan sebagian kecil masyarakat Aceh Barat, Simeulue dan Singkil. Bahasa ini merupakan bahasa pengantar utama di Kota Tapaktuan.

Rupanya, Jamee dalam bahasa Aceh artinya tamu. Jadi bahasa Jamee merupakan bahasa tamu yang sudah menjadi salah satu bahasa daerah Aceh di Kabupaten Aceh Selatan.

5. Bahasa Gayo

Kabupaten Gayo tidak hanya terkenal dengan kopinya. Daerah ini rupanya juga memiliki bahasa sendiri.  Anda bisa menemukan warga menggunakan bahasa Gayo di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah dan Kabupaten Gayo Lues dan sebagian Aceh Tenggara. Seperti halnya bahasa Aceh.

Lalu bedanya apa dengan bahasa daerah Aceh lainnya? Bahasa Gayo rupanya punya dialek dan kosakata berbeda. 

6. Bahasa Temiang

Daerah ini baru baru dimekarkan pada 10 April 2002. Masyarakat yang tinggal di daerah ini umumnya etnis melayu. Bahasa Temiang sangat kental dengan dialek bahasa Melayu.  Suku Temiang Hulu selalu diakhiri dengan huruf O, misalnya Kemano. Sedangkan Suku Tamiang Hilir diakhiri dengan huruf E, misalnya kemane.

7. Bahasa Alas

Bahasa ini bertalian erat dengan Bahasa Kluet (Aceh Selatan), Bahasa Singkil-Julu (Aceh Singkil), Bahasa Batak Pakpak dan Bahasa Batak Karo di Sumatera Utara.

Ada tiga dialek dalam bahasa Alas. Rinciannya, dialek Hulu dipakai di kecamatan Badar, dialek Hilir dipakai di kecamatan Bambel dan dialek Tengah dipakai di kecamatan Babussalam dan Lawe Alas. 

8. Bahasa Devayan

Warga yang menggunakan bahasa daerah Aceh Devayan yakni tinggal di Pulau Simeulue atau Simalur. Pulau ini berada di Barat Sumatera.

Bahasa Devayan umumnya digunakan oleh penduduk yang berdomisili di Kecamatan Simeulue Timur, Teupah Selatan, Teupah Barat, Simeulue Tengah dan Teluk Dalam.

9. Bahasa Pakpak

Bahasa yang hampir mirip dengan Singkil. Dikutip dari HaloAceh disebutkan Suku bangsa Pakpak kemungkinan besar berasal dari keturunan tentara Kerajaan Chola di India yang menyerang kerajaan Sriwijaya pada abad 11 Masehi.

10. Bahasa Haloban

Bahasa Daerah Aceh Lengkap dengan Penjelasan selanjutnya yakni Haloban.  Bahasa ini biasanya digunakan Suku Haloban yang terdapat di kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil.  Namun, kita akan menemukan orang yang menggunakan bahasa Haloban di Desa Haloban dan Asantola. 

Beberapa ahli bahasa berpendapat bahasa Haloban bukanlah bahasa tersendiri. Bahasa ini termasuk dalam dialek bahasa Devayan yang terdapat di Pulau Simeulue.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network