Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi dan mengakibatkan tiga sungai meluap pada Jumat (30/12/2021) pukul 07.00 WIB, yakni Sungai Krueng Peutoe, Krueng Keureuto dan Krueng Pirak. Tinggi muka air mencapai 10 hingga 60 sentimeter.
Banjir merendam 11.511 unit rumah pada 120 gampong pada 17 kecamatan, yaitu Kecamatan Dewantara, Sawang, Banda Baro, Cot Girek, Matangkuli dan Lhoksukon.
Selanjutnya Kecamatan Pirak Timu , Tanah Luas, Samudera, Langkahan, Kuta Makmur, Geureudong Pase, Syamtalira Aron, Paya Bakong, Tanah Pasir, Baktiya Barat dan Simpang Keuramat.
Banjir juga mengakibatkan beberapa kerusakan meliputi satu unit jembatan rusak ringan, dua tanggul jebol serta 41 hektar lahan sawah terdampak.
Mengantisipasi peningkatan debit air, BPBD Aceh Utara memonitor situasi dan kondisi pada 27 kecamatan se-kabupaten Aceh Utara melalui radio, laporan camat, WhatsApp grup, media sosial serta laporan masyarakat.
Bupati Aceh Utara juga telah menetapkan SK Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir dengan Nomor 360/1/2022 yang berlangsung selama 14 hari terhitung sejak tanggal 2 Januari sampai dengan 15 Januari 2022.
Muhari mengatakan, kondisi mutakhir saat ini banjir di beberapa kecamatan sudah mulai surut. Adapun kecamatan yang masih terdapat genangan air sebagai berikut Kecamatan Matangkuli (0-70 cm), Tanah Luas (30-70 cm) dan Tanah Pasir (0-60 cm).
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait