Sementara itu, hingga saat ini pemerintah daerah Aceh Tamiang mulai mendirikan beberapa posko pengungsian bagi masyarakat yang rumahnya terendam banjir.
"Saat ini air yang merendam permukiman warga tidak bertambah, namuan air masih bertahan dengan ketinggian satu meter lebih," katanya.
Selain merendam pemukiman warga, banjir juga turut merendam akses jalan menuju beberapa desa yang ada di empat kecamatan, akibatnya sejumlah desa yang terendam banjir menjadi terisolir.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait