Fenomena hari tanpa bayangan. (Foto: Antara).

Putra mengajak masyarakat Aceh untuk memerhatikan hari tanpa bayangan ini sebagai ilmu menghitung waktu zuhur.

Pada saat matahari sedang berada di posisi lintang yang sama dengan pengamatan, maka matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat tersebut dan bayangan yang dihasilkan akan tepat jatuh ke bawahnya.

Fenomena itu dapat dimanfaatkan untuk menghitung waktu shalat zuhur dengan menambahkan 2 hingga 4 menit waktu ikhtiyat pada waktu kulminasi.

“Salat dzuhur dilaksanakan setelah tergelincirnya matahari dari titik zenith. Pada hari tanpa bayangan ini kita dapat memanfaatkan event langit ini untuk kalibrasi waktu shalat di tempat masing-masing," katanya.


Editor : Reza Yunanto

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network