Gotong-royong membuat bubur Asyura saat menyambut Bulan Muharram Tahun Baru Islam. (Foto: Antara)

Seorang sahabat Nabi Muhammad SAW kemudian memasak bubur. Namun jumlah makanan yang ia buat tak mencukupi karena jumlah prajurit yang begitu banyak.

Akhirnya Nabi Muhammad SAW memerintahkan para sahabatnya untuk mengumpulkan bahan apa saja yang tersedia untuk kemudian dicampurkan ke bubur tersebut agar jumlahnya cukup dan bisa didistribusikan pada semua prajurit.

Selain itu, 10 Muharram bertepatan juga dengan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Yakni Perang di Karbala ketika Husain, cucu Nabi Muhammad SAW terbunuh.

Sejak itu, tradisi membuat bubur Asyura dilakukan kaum Muslim di berbagai belahan dunia tak terkecuali di Indonesia.

Salah satu daerah yang masih menjaga tradisi pembuatan Bubur Asyura yakni di Kalimantan Selatan. 

Kepala Biro Kesra Pemprov Kalsel, Ahmad Solhan mengatakan, tradisi ini digelar dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1444 H, sekaligus ajang silaturahmi Gubernur dengan karyawan/karyawati lingkup Pemprov Kalsel.

"Sekitar 3.000 porsi bubur yang kita bagikan. Selain untuk karyawan SKPD, juga akan kita bagikan pada masyarakat sekitar perkantoran provinsi," ujarnya.

Diketahui, pembuatan bubur tersebut menghabiskan sebanyak tiga blek beras, atau setara dengan 60 liter. Bubur yang konon terdiri atas 41 bahan tersebut telah dimasak sejak pukul 03.00 dini hari.

Wallahu A'lam.


Editor : Kastolani Marzuki

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network