ACEH, iNews.id - Cerita Tengku di Aceh yang kebal peluru berkat jimat rantai babi sempat membuat heran tentara Belanda. Sosok pria bernama Tengku Cot Plieng ini pun dianggap menjadi ancaman.
Dalam buku karya HC Zentgraff berjudul “ATJEH, Geschreven door een oud Atjehman” diceritakan siapa sosok Tengku Cot Plieng tersebut. Tengku Cot Plieng dikenal sebagai pejuang yang tangguh melawan kompeni.
Tak satu pun dari tentara Belanda yang bisa membuntutinya. Bahkan warga Aceh pun tak berani menyebutkan di mana lokasi persembunyian Tengku Cot Plieng.
Keberadaan Tengku Cot Plieng baru bisa dilacak Belanda pada Juni 1904 oleh Kapten Stoop. Saat itu, Tengku Cot Plieng
bersembunyi di antara celah-celah Glee Keulabee Asap.
Namun, saat disergap, Teungku Cot Plieng bisa meloloskan diri. Sayangnya Alquran dan jimat rantai babi miliknya tertinggal. Setelah kebal peluru dan senjata tajam, Tengku Cot Plieng akhirnya tertembak hingga gugur pada 2 Juli 1905 di Hulu Krueng Tiroe atau Sungai Tiro.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait