ACEH UTARA, iNews.id – Kondisi pasca-banjir bandang di Desa Geudumbak, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, kian memprihatinkan. Hingga Senin (22/12/2025), ribuan ton kayu gelondongan dan material lumpur masih menimbun pekarangan serta rumah-rumah warga. Kondisi tersebut membuat proses pembersihan mandiri mustahil dilakukan.
Visual udara menunjukkan pemandangan yang mencekam; sepanjang sungai di desa tersebut tertutup total oleh tumpukan kayu berukuran besar yang hanyut terseret arus banjir bandang pada 26 November lalu.
Bendahara Desa Geudumbak, Ilyas, mengungkapkan tumpukan kayu yang terbawa arus diperkirakan menyebar hingga seluas 100 hektar. Material ini tidak hanya menyumbat aliran sungai, tetapi juga menghantam pemukiman dengan kekuatan besar.
"Gelondongan kayu ini diperkirakan mencapai ribuan ton. Masalahnya, kayu-kayu ini menimbun rumah warga, sehingga sangat sulit untuk dipindahkan tanpa alat berat," ujar Ilyas.
Dampak dari terjangan kayu dan air bah ini sangat masif. Tercatat sekitar 90 persen rumah warga di Desa Geudumbak hancur. Akibatnya, sebanyak 1.470 jiwa dari 460 Kepala Keluarga (KK) hingga kini masih bertahan di tenda-tenda pengungsian darurat.
Warga mengeluhkan lambatnya proses evakuasi material kayu yang menghalangi mereka untuk memperbaiki sisa-sisa hunian mereka.
"Warga kami masih mengungsi di beberapa titik. Kondisinya sulit karena akses rumah tertutup kayu besar. Kami berharap pemerintah segera menurunkan alat berat untuk membersihkan sisa-sisa kayu ini," katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait