Para tentara dan pelaut Portugis ini menikahi warga lokal Aceh. Hasilnya, keturunan mereka campuran bule dengan lokal Aceh.
Setelah bertahun-tahun, tentara Portugis angkat kaki dari wilayah Aceh. Namun, banyak dari mereka yang tidak memboyong istri dan keturunannya ke Eropa sehingga mendiami wilayah itu.
Bertahun-tahun pun berlalu sehingga WNI keturunan bule Eropa semakin bertambah. Keturunan Portugis tersebar di Desa Lemno. Mereka kemudian menyebar di wilayah Ujong Muloh, Kuala Daya, Gle Jong, Teumareum, hingga Lambeso.
Sayangnya, penghungi desa Lamno sebagian besar meninggal bahkan hlang akibat bencana tsunami pada tahun 2004 silam. Mereka yang selamat memilih pindah dari desa yang dekat dengan pantai itu.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait