Sebagian dokumen memang tidak bisa diselamatkan, namun ada yang masih dijemur untuk memastikan apakah data di dalamnya dapat disalin ulang.
"Di Dians pendidikan air naik hingga 1,5 meter. Jadi semua dokumen terendam air makanya kami taruh di depan biar ada bukti bahwa dokumen itu masih ada meskipun terkena banjir," ujar Fadli, Rabu (10/12/2025).
Hingga kini, pihak dinas tengah berupaya melakukan pemulihan administrasi dan pendataan ulang untuk menggantikan dokumen resmi yang hilang.
Bencana banjir bandang di Pidie Jaya bukan hanya merusak fisik bangunan, tetapi juga menyisakan tantangan besar dalam pemulihan data dan layanan publik.
Diperlukan waktu serta dukungan dari berbagai pihak agar kinerja pelayanan pendidikan di daerah terdampak dapat kembali berjalan normal.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait