2. Punya 2 Makna
Apabila diperhatikan dari atas, museum ini seolah merefleksikan gelombang tsunami, namun jika dilihat dari samping (bawah) maka akan tampak seperti kapal penyelamat dengan geladak yang luas sebagai escape building atau tempat berlindung.
3. Habiskan Anggaran Miliaran Rupiah
Museum ini dibangun oleh BRR NAD-NIAS setelah perlombaan desain yang dimenangkan M Ridwan Kamil, dosen ITB dan dirinya berhak atas hadiah sebesar Rp 100 juta. Untuk pembangunan museum ini sendiri menghabiskan dana sekitar 140 miliar.
4. Dibuat Seolah Bisa Merasakan Suasana Tsunami
Fakta menarik Museum Tsunami Aceh dibuat tidak hanya berfungsi sebagai monumen peringatan tsunami, namun pengunjung yang datang seolah akan merasakan kejadian Tsunami Aceh pada tahun 2004. Di dalamnya terdapat lima ruang tematik yang punya pesan masing-masing. Ada Space of Fear (Lorong Tsunami), Space of Memory (Ruang Kenangan), Space of Sorrow (Sumur Doa), Space of Confuse (Lorong Cerobong), dan Space of Hope (Jembatan Harapan). Pengunjung akan dibawa melihat tragedi pilu, hingga kebesaran Allah.
5. Tertulis Nama Korban Tsunami
Tsunami Aceh 2004 yang memakan korban hingga ratusan ribu jiwa, menyisakan nama korban dan keluarga yang ditinggalkan. Terdapat satu ruangan bernama Space of Sorrow atau Sumur Doa, dimana pengunjung dapat melihat nama para korban Tsunami Aceh tahun 2004. Berbagai nama korban tertera menempel di dinding ruangan Space of Sorrow.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait