Dia memaparkan, 18 dari total 23 kabupaten/kota di Aceh terdampak banjir dan longsor. Kondisi itu membuat banyak wilayah terisolasi dan sulit dijangkau. Membuka akses darat disebutnya sebagai tugas paling mendesak agar bantuan bisa menjangkau desa-desa yang kini terputus.
Sejumlah bantuan mulai menjangkau kawasan yang sebelumnya terisolasi seperti Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, hingga Aceh Tamiang. Namun, distribusi masih terkendala karena banyak ruas jalan rusak parah dan di beberapa titik hanya jalur udara yang dapat digunakan.
Pemerintah Aceh saat ini terus memonitor perkembangan banjir dan mengoordinasikan penanganan darurat lintas sektor. Upaya percepatan pembukaan akses, distribusi logistik, serta penanganan pengungsi menjadi prioritas utama.
Di tengah situasi penuh luka dan kehilangan, suara Mualem menggambarkan harapan. Dia menegaskan bahwa Aceh tidak boleh menjalani bencana ini sendirian dan meminta semua pihak, terutama para pemimpin daerah, benar-benar berdiri di garis depan untuk memastikan setiap warga terdampak segera mendapatkan pertolongan.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait