"18 tahun waktu yang panjang, saya rasa teman-teman tentu akan melanjutkan estafet untuk membangun Aceh melalui karya atau melanjutkan cita-cita sahabat yang sudah mendahului kita," kata Ketua PWI Aceh, Nasir.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal memuji kekompakan lintas organisasi profesi wartawan tersebut.
"Suatu kehormatan bagi kami, ke semua profesi jurnalis lintas organisasi wartawan yang telah mempertahankan kegiatan positif ini. Ini sangat kompak, semua duduk bersila di bawah Rumoh Aceh. Inilah kebersamaan yang tidak ternilai dan semoga Allah menjabah doa kita semua,” kata Almuniza saat memberikan testimoni.
Almuniza menceritakan, dirinya juga bagian dari korban keganasan bencana tsunami yang memporak-porandakan Aceh 18 tahun silam. Sejumlah keluarganya turut hilang dalam tragedi mahadasyat tersebut.
"Saya salah satu korban yang merasakan langsung tsunami. Alhamdulillah, Saya percaya sampai hari ini silaturahmilah yang membuat kita kuat bersama," katanya.
Doa bersama ini sudah menjadi tradisi keempat organisasi wartawan itu setiap menjelang peringatan tsunami. Selain doa bersama, di lokasi juga tengah berlangsung pameran foto bertajuk 'Ruemeh’.
Pameran foto yang diprakarsai oleh PFI Aceh itu berlangsung hingga 27 Desember 2022. Foto-foto yang dipajang menyoroti budaya masyarakat Aceh yang ramah, aktivitas perekonomian, serta pesona keindahan alam pasca-tsunami dan pandemi Covid-19 di Tanah Rencong.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait