Berdasarkan analisis ahli falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, ijtima (posisi bulan dan matahari pada satu garis lurus) terjadi pada Sabtu (29/3/2025) pukul 17.57 WIB.
Namun, posisi hilal pada waktu magrib berada di (-) 1,07 derajat di bawah ufuk dengan elongasi geosentris 1,2 derajat dan elongasi toposentris 1,5 derajat.
Dengan posisi ini, hilal diprediksi tidak dapat terlihat sehingga Ramadhan akan disempurnakan menjadi 30 hari dan 1 Syawal 1446 Hijriah diperkirakan jatuh pada Senin (31/3/2025).
Pemantauan hilal ini menjadi momen penting bagi masyarakat untuk memahami proses penentuan awal bulan hijriah secara ilmiah dan akurat.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait