Akhirnya masyarakat meminta Tuha Peuet untuk menghadirkan keuchik pada rapat yang digelar Jumat malam. Sayang, lagi-lagi kepala desa absen.
Meski telah dihubungi oleh pihak Babinsa dan Muspika Kecamatan, kepala desa juga tidak merespon. Merasa tidak dihargai, unsur Muspika meninggalkan desa tersebut.
“Selanjutnya, ratusan warga langsung menyegel kantor kepala desa dan menghentikan proses pelayanan kantor geuchik,” kata Ahmad.
Warga menuntut keuchik untuk menjelaskan secara rinci penggunaan dana desa yang sudah dilakukan selama masa menjabat dari tahun 2019 – 2020. Sayangnya, keuchik selalu tidak mau mnggelar rapat umum.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait