Tak lama kemudian arus kedua datang lebih besar dan menyeret seluruh bangunan sekolah hingga rata dengan tanah. Bencana ini tidak berhenti pada sekolah saja.
"Air datang lebih besar itu saat banjir hari kedua," katanya.
Satu per satu rumah warga roboh dan hanyut terbawa arus. Jalan utama desa ikut longsor, menyisakan jalur yang rusak parah. Bahkan lahan sawah yang menjadi sumber penghidupan warga kini telah berubah menjadi aliran sungai, membuat kondisi desa hancur total.
Selain menghanyutkan bangunan, banjir juga menimbun ribuan rumah serta kendaraan dengan lumpur setinggi dua hingga tiga meter. Warga kini menghadapi kesulitan besar untuk membersihkan dan memulihkan kehidupan mereka setelah bencana dahsyat ini.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait