Bantuan uang itu tidak disia-siakan. Dia lalu melanjutkan perjalanan dengan melewati Kairo dan Aidhab. Namun, karena banyaknya penyamun, dia kembali ke Kairo dan meneruskan perjalanan lewat Gaza, terus ke Yerusalem. Dari Yerusalem, dia terus menuju ke Hammah, Aleppo, Damaskus, Syria dan Makkah.
Saat berada di Mekkah, Ibnu Batutah bertemu banyak jamaah haji dari berbagai negara. Dari sinilah, petualangan menjelajahi dunia dia lakukan. Saat tiba di India, Ibnu Batutah disambut oleh Sultan Dehli, Muhammad bin Tuqluq dan diangkat sebagai hakim. Di India, Ibnu Batutah tinggal selama delapan tahun. Dia lalu diangkat menjadi Duta Besar untuk Kekaisaran Cina.
Dalam perjalanan ke Cina inilah Ibnu Batutah melakukan perjalanan lautnya dan singgah di Kesultanan Samudra Pasai, Sumatera. Kedatangannya disambut Amit (Panglima) Daulasah, Kadi Syarif Amir Sayyir asy-Syrazi. Tidak hanya itu, dia juga disambut oleh Tajuddin al-Asbahani dan sejumlah ahli fiqih atas perintah Sultan langsung.
Selama berada di Samudra Pasai, Ibnu Batutah membuat banyak catatan tentang kerajaan itu. Hingga kini, catatan itu masih digunakan sebagai rujukan dalam penulisan mengenai Kerajaan Islam Samudra Pasai.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait