Penimbunan 1,1 juta liter minyak goreng di Deliserdang, Sumut berimbas pada distribusi minyak goreng di Aceh Tamiang.(Foto Ilustrasi/Antara)

ACEH TAMIANG, iNews.id - Penimbunan 1,1 juta liter minyak goreng di Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut) ternyata berimbas pada distribusi minyak goreng di Kabupaten Aceh Tamiang. Salah satunya, minyak goreng masuk ke wilayah itu sepekan sekali.

"Sangat-sangat berdampak. Makanya toko-toko ritel di sini masuknya sepekan sekali. Seharusnya dua hari sekali masuk minyak goreng, ini hanya masuk sepekan sekali sejak ditetapkan harga oleh pemerintah," kata Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Aceh Tamiang, Erma Hastiani, Senin (21/2/2022).

Erma menambahkan,  penyaluran minyak goreng ke Aceh Tamiang  sangat bergantung pada pabrik minyak goreng di Medan. Pasalnya, Medan merupakan wilayah terdekat di Aceh Tamiang.

"Sebenarnya kita harusnya ke Banda Aceh, tapi kan kita lebih dekat ke Medan. Sementara pasokan minyak goreng selama ini langsung ke Banda Aceh," kata dia.

Menurut Erma Hastiani, Pemerintah Aceh pada Januari 2022 telah mensuplai 200 ton minyak goreng ke 23 kabupaten/kota. Kabupaten Aceh Tamiang mendapat jatah 300 liter, namun persediaan itu hanya bertahan selama dua hari.

“Kita dapat, minyaknya sampai ke Aceh Tamiang, tapikan hanya sekejab mata. Kita ini ada 285.000 jiwa yang harus dipenuhi kebutuhannya," kata Erma.

Namun, saat distributor lokal dan masyarakat Aceh Tamiang kesulitan mencari minyak goreng, justru banyak muncul penjual minyak goreng dadakan termasuk berdagang melalui media sosial.

"Tapi anehnya di medsos Facebook itu banyak orang jualan minyak kemasan berbagai merk, dengan harga standar tinggi dari Rp17.500-Rp18.000 per liter. Dari statusnya di medsos itu konsumen bisa menawar bebas," katanya.

Terkait masih terjadi kelangkaan minyak goreng dalam kemasan maupun curah di daerah ini, Diskoperindag Aceh Tamiang mengaku tidak bisa melakukan intervensi. Pihaknya hanya bisa memantau dan monitoring persediaan dan harga minyak horeng.

Namun, lanjut dia, sejauh ini Diskoperindag Aceh Tamiang sudah pernah meminta ke Dirjen Kemendag dan di arahkan ke distributor dari Belawan, Sumatera Utara.

"Tapi masalahnya marjin untuk pedagang hanya Rp 1.000 harus ambil ke Belawan dengan harga jual Rp13.500 per liter untuk minyak goreng kemasan sederhana," kata dia.

"Jadi kebayang kan harus ambil berapa banyak untuk dapat untung. Supaya tertutupi biaya transportasi, apa harus satu tronton kan, enggak mungkin," tutupnya.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network