Selain melakukan ziarah, peringatan tahun ini juga diisi dengan tausiah agama dan penyantunan anak yatim. Menariknya, dalam momen zikir tersebut, warga tidak hanya mendoakan para korban tsunami, tetapi juga memanjatkan doa bagi para korban bencana banjir bandang yang saat ini tengah melanda beberapa wilayah di Indonesia.
Pemerintah setempat berharap momentum ini dapat terus mengedukasi masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi bencana alam. Mengingat Aceh merupakan daerah rawan gempa, kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama dalam meminimalisir dampak musibah di masa depan.
Melalui peringatan 21 tahun ini, masyarakat diajak untuk terus menjaga solidaritas dan menjadikan masa lalu sebagai pelajaran berharga dalam membangun Aceh yang lebih tangguh dan waspada bencana.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait