Suasana pascagempa dan tsunami di Aceh 2004 silam. (Foto: Okezone)

BANDA ACEH, iNews.id - Peristiwa yang sangat memilukan Tsunami Aceh terjadi pada hari Minggu, 26 Desember 2004 silam.

Gempa dahysat dengan Magnitudo 9,3 disusul tsunami setinggi 30 hingga 50 meter meluluhlantakkan Bumi Serambi Mekkah, Aceh.

Peristiwa yang sangat memilukan 18 tahun silam itu mengakibatkan ratusan ribu jiwa melayang dalam sekejap.

Gempa dengan kedalaman 10 kilometer dan berpusat di 160 km sebelah barat Aceh dengan posisi 2,9 derajat Lintang Utara dan 96,6 derajat Bujur Timur itu terjadi pukul 08.00 WIB.

Dilansir dari berbagai sumber, Senin (26/12/2022), guncangan itu berlangsung sekitar 10 menit. Gempa bumi itu menjadi gempa paling hebat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Ahli menyebut, gempa di Aceh menjadi gempa terbesar ke-5 yang pernah ada dalam sejarah.

Gempa itu menewaskan sebagian korban meski gelombang tsunami belum menyapu dataran. Gempa bumi tersebut juga memicu gelombang tsunami dengan ketinggian lebih dari 30 meter.

Tsunami menyapu bersih sebagian wilayah Aceh. Bencana alam ini menjadi peristiwa bencana alam terbesar dalam sejarah abad 21. Gelombang tsunami datang dengan kecepatan mencapai 100 meter per detik, atau 360 kilometer per jam.

Ratusan ribu nyawa melayang. Rumah, bangunan, binatang ternak, rumah ibadah, semuanya hancur usai diterjang gelombang dahsyat itu.

Bahkan, gelombang itu mampu menyeret kapal hingga ke daratan.

Ratusan warga menghadiri peringatan 18 tahun tsunami Aceh. Acara ini dipusatkan di kompleks kuburan massal korban tsunami di Desa Siron, Kabupaten Aceh Besar (Taufan Mustafa/MNC Portal)

Kapal tersebut merupakan Kapal PLTD Apung. Kapal seberat 2.600 ton terseret hingga 5 kilometer dari kawasan perairan ke tengah daratan.

Kapal itu awalnya terparkir di pelabuhan Ulee Lheue. Usai diseret gelombang tsunami, kapal berpindah ke pusat perumahan warga di Punge Blang Cut, Banda Aceh.

Banyaknya korban ini disebabkan banyaknya masyarakat yang berkumpul di pantai usai gempa. Pasalnya, saat itu ada fenomena unik air laut yang surut pascagempa.


Editor : Kastolani Marzuki

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network