Untuk AAF, kata Jokowi, belum dapat dijalankan karena banyak masalah. Sedangkan untuk PIM, Jokowi mengatakan bahwa dirinya akan mencarikan kebutuhan gas agar PIM dapat berjalan untuk memproduksi pupuk dalam negeri.
"Jalan dulu, satu gapapa. PIM 1 PIM 2 jalanin, kebutuhan gas dicarikan. Ini kebutuhan dasar yang kita inginkan kok dibiarin saja," kata Jokowi.
Jokowi mengungkapkan bahwa investasi untuk PIM sekitar Rp 1,7 triliun. Hal tersebut diperuntukkan untuk industri, industri NPK, maupun untuk sarana-sarana pelabuhan utamanya.
"Tapi yang jelas saya ingin agar kapasitas yang ada di sini 570.000 ton kali dua, berarti 1,14 juta ton. Itu betul-betul nanti maksimal bisa keluar," katanya.
"Sehingga keluhan-keluhan yang ada di petani bisa kita selesaikan. Kalau ndak, misalnya ndak lari juga ekspor sangat berpeluang sekali untuk kita kembangkan," kata Jokowi.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait