“Jika sebelumnya produsen menjual ke pedagang dengan harga Rp100.000 per ember, kini naik Rp120.000 per ember,” kata
Munarwan juga mengaku saat ini produsen belum mampu untuk memenuhi permintaan konsumen di pasaran. Para produsen meminta pemerintah untuk menyediakan bahan baku serta bisa memberikan subsidi bagi mereka.
“Minta pemerintah membantu ketersediaan bahan baku agar produksi bisa kembali berjalan seperti biasa,” katanya.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait