Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Aceh Tamiang mencatat sebanyak 27 unit rumah penduduk kondisinya rusak berat, dan paling banyak di Kecamatan Bendahara.
Selain itu sektor pertanian mayoritas juga hancur membuat ratusan petani mengalami gagal panen, termasuk kerusakan pada sarana dunia pendidikan.
"Jadi angka Rp200 miliar itu meliputi kerusakan rumah, jalan, jembatan, tanggul sungai, areal pertanian, mobiler sekolah dan lain-lain. Tapi itu belum lagi kerugian sektor ekonomi dampak terputusnya akses jalan nasional lintas provinsi Aceh-Sumatera Utara," katanya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait