Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali. (Foto: Antara).

BANDA ACEH, iNews.id - Sebagian besar kapal penangkap ikan ilegal di Laut Natuna berasal dari negara yang berbatasan dengan Indonesia. Namun berkat diplomasi yang terus dilaksanakan akhirnya TNI AL dengan negara tetangga mengadakan pertemuan dan berhasil mencapai kesepakatan dalam penanganan permasalahan penangkapan ikan ilegal tersebut. 

Pernyataan itu disampaikan, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI AL Muhammad Ali setelah memimpin Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) sejumlah jabatan strategis di jajaran TNI AL di Lapangan Apel, Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) dan KRI Banda Aceh (BAC)- 593 yang sedang sandar di Dermaga Kolinlamil, Rabu (25/1/2023). 

“Situasi Laut Natuna Utara khususnya yang berada di ZEEI kita ini tidak terlalu rawan seperti yang dibayangkan atau diberitakan. Sebetulnya situasi panas adalah yang dekat dengan perairan Kepulauan Spratly. Sedangkan di Laut Natuna Utara kendalanya adalah masalah penangkapan ikan Ilegal oleh pihak asing,” ujar Muhammad Ali dikutip dari laman TNI AL, Senin (30/1/2023).


Editor : Kurnia Illahi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network