JAKARTA, iNews.id – Suku Mante merupakan salah satu suku yang hidup di pedalaman Aceh. Suku ini diketahui sebagai suku tertua dan nenek moyang daerah Serambi Mekkah.
Suku Mante diduga bagian dari rumpun Melayu Proto. Mereka menghuni kawasan pedalaman hutan di Aceh Besar. Namun, keberadaan orang-orang Mante masih menjadi misteri karena tidak pernah ditemukan.
Sebuah video pendek yang beredar di media sosial beberapa tahun lalu merekam orang bertubuh kerdil lincah berlari di pedalaman Aceh. Orang-orang pun meyakini sosok itu bagian dari suku Mante.
Asal Usul Suku Mante
Suku Mante diyakini telah hidup di pedalaman Aceh sejak 3.000 tahun lalu sebelum Masehi. Mereka menjadi awal mula lahirnya suku-suku lain di Tanah Aceh.
Wilayah persebarannya meliputi Aceh Besar, belantara Aceh Timur, Pidie dan dataran tinggi Gayo. Mereka memiliki kekerabatan dengan Suku Batak, Suku Gayo dan Suku Alas.
Nama Mante diperkenalkan pertama kali oleh Snouck Hurgronje dalam bukunya, De Atjehers. Suku Mante berarti tingkah kebodoh-bodohan atau kekanak-kanakan. Snouck juga menyebutkan suku Mante menetap di perbukitan Mukim XXII.
Konon, dikisahkan sepasang orang suku Mante ditangkap dan dibawa ke hadapan Sultan Aceh. Namun, mereka menolak untuk bicara. Makan dan minum yang diberikan pun juga ditolak.
Akhirnya, kedua orang Mante itu mati. Sejak saat itu, Sultan Aceh melarang siapa pun yang bertemu dengan suku Mante membawanya ke luar hutan.
Hidup di Goa
Suku Mante hidup secara nomaden (berpindah-pindah) di rimba hingga sulit ditemukan untuk diteliti. Kebanyakan dari mereka memilih goa atau celah gunung sebagai tempat tinggal. Mereka juga menyukai tanah-tanah becek.
Suku ini tidak ingin bersentuhan dengan dunia luar sehingga menghindari orang asing yang ditemui dalam hutan. Mereka berkomunikasi menggunakan bahasa yang hanya diketahui oleh sesama orang Mante.
Suku Mante termasuk pemakan segala (omnivora). Mereka memenuhi kebutuhan makanan dengan berburu atau mengambil hasil hutan.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait